Selasa, 23 November 2010

Makna kekuatan Yang diinginkan Barisan Dakwah


Melalui pembinaan yang cermat dan mendalam, serta dengan ujian dan cobaan, maka barisan dakwah akan sampai pada tahap kekuatan yang diinginkan, yang dapat terlihat dari hal-hal berikut:
- Kekuatan akidah dengan keparipurnaannya
- Kekuatan persatuan dan pengorganisasian dalam barisan dakwah.
- Kekuatan para pemimpin dalam kuantitas tertentu yang memiliki kemampuan dan keahlian praktis, serta kemampuan dalam jihad dan persiapannya.
Jadi yang pertama adalah terwujudnya kekuatan akidah dalam kadar yang memadai, kekuatan ikatan dan persatuan, dan hendaknya hal itu mencakup barisan dakwah dan dengan kuantitas yang sesuai dengan realita yang ada. Dan hal ini harus terpenuhi sebelum barisan dakwah melakukan langkah selanjutnya untuk berjihad dan menghadapi problematika dakwah yang lain.
Sesungguhnya kekokohan barisan dakwah dan kekuatannya akan terwujud dengan ukhuwah dan ikatan antara personal-personal dakwah, serta keberhimpunan mereka di sekitar para pemimpinnya dengan penuh kepercayaan, dan dengan semangat syura (musyawarah) yang merupakan manhaj yang mereka pelajari di dalam shaf dakwah. Hal ini kemudian yang akan memproteksi mereka dari segala upaya penyusupan dan konspirasi yang merongrong mereka dari dalam.
Imam Syahid berkata, “Wahai Ikhwan, Persatuan dan ikatan kalian adalah senjata utama, ia adalah senjata yang paling ampuh yang kalian miliki, maka jagalah persatuan itu, senantiasalah berada dalam barisan jamaah, jangan kalian berselisih dengan saudara-saudara kalian dalam sebuah permasalahan, jangan sampai kalian terpisah dikarenakan urusan-urusan yang sepele dan oleh kebimbangan yang mematikan.”
Beliau juga berkata, “Hendaklah kalian saling mencintai satu sama lain. Jagalah selalu persaudaraan dan kesatuan, karena ia merupakan rahasia kekuatan dan penentu keberhasilan kalian. Teguhlah dalam prinsip, sampai Allah membukakan Al Haq di antara kalian dan di tengah kalian. Dia-lah sebaik-baiknya pembuka (pemberi kemenangan).
Dengar dan taatilah qiyadah (pemimpin) kalian dalam kondisi sulit maupun mudah, dalam keadaan giat ataupun malas. Itulah syiar dan simbol fikrah kalian dan mata rantai hubungan di antara kalian.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar